Thursday, July 29, 2010

Bachdim-Trabucco

Bachdim-Trabucco Bachdim-Trabucco ~ Dua pemain keturunan, Irfan Bachdim dan Alessandro Trabucco, telah tiba Jakarta. Mereka menyatakan siap membela tim nasional Indonesia meski masih terbentur masalah paspor.

Alessandro, pemain Italia yang memiliki darah Indonesia dari sang Ibu ini menyatakan siap berseragam Garuda, dengan satu syarat tidak kehilangan status sebagai warga negara Italia.

“Saya mau saja jika diminta untuk main di tim nasional atau salah satu klub di Indonesia, tapi saya tak mau melepas paspor Italia saya, karena di Eropa paspor Italia lebih berguna,” kata Trabucco kepada sejumlah wartawan di Bandara Soekarno-Hatta.

Keinginan Trabucco, pemain yang baru saja menerima kontrak berdurasi tiga tahun bersama klub debutan Seri A, Cesena, agaknya agaknya bertemu jalan buntu untuk membela timnas. Pasalnya, pemain bertinggi 170 cm itu menolak untuk melepas status warga negara yang sekarang.

Lain halnya dengan Irfan, menurut sang ayah, Noval Bachdim, anaknya tersebut tak perlu melakukan proses panjang karena sudah punya paspor Indonesia.

“Semua anak saya berpaspor Indonesia. Di Belanda kami tak butuh paspor karena negara mengakui kita sebagai warganya hanya dengan memegang KTP,” kata Noval yang turut mengantar Irfan.

Sementara Irfan sendiri menyatakan siap kapan saja bermain untuk timnas, bahkan bermain di Liga Indonesia.

Trabucco dan Bacdim tiba di Indonesia, Rabu (28/7), atas undangan panitia pertandingan amal yang ditujukan untuk pendiri Arema Indonesia, Lucky Acub Zaenal, dan tokoh sepakbola Surabaya, Rusdi Bahalwan yang sama-sama sedang sakit. Laga ini rencananya berlangsung 4 Agustus mendatang di Stadion Gajayana, Malang dan 7 Agustus di Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Paspor memang selalu menjadi kendala bagi para pemain keturunan yang ingin membela tim nasional (timnas), karena Indonesia tidak menganut sistem dua kewarganegaraan seperti yang pernah ditekankan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng.

“Siapapun warga negara Indonesia, bisa langsung membela tim nasional, karena itu kewajiban mereka,” kata Andi pada sejumlah wartawan berapa waktu lalu.

“Untuk pemain asing berdarah Indonesia, kalau mereka ingin membela Indonesia tentu harus jadi WNI, tidak boleh yang lain, negara ini tak mengenal dwi kewarganegaraan,” demikian Andi.[cr1]


No comments:

Post a Comment